Posts

Showing posts from 2020

Sebuah Ikhtisar tentang Ekonomi

Image
  Judul: Economics in One Lesson Penulis: Henry Hazlitt Penerbit: Three Rivers Press Tema: Ekonomi, kebijakan publik Tebal: 218 hal  Link video review Andai mau diringkas, maka ilmu ekonomi itu sesungguhnya merupakan seni untuk tidak hanya melihat dampak langsung dari suatu tindakan atau kebijakan, melainkan juga dampak ikutannya yang akan muncul dalam jangka panjang; serta tidak hanya melihat dampak itu hanya terbatas pada kelompok tertentu saja, melainkan pada seluruh kelompok yang ada. Demikianlah kira-kira penjelasan Henry Hazlitt dalam buku fenomenalnya Economics in One Lesson. To the point, tidak bertele-tele. Judul yang eye catching, masuk dalam Top 25 buku yang paling direkomendasikan di berbagai situs review, diendorse oleh Milton Friedman yang notabene merupakan salah seorang peraih Nobel di bidang ekonomi, dan konon sudah terjual lebih dari satu juta copy, menjadi alasan yang membuat saya cukup penasaran. Ditambah lagi statusnya sebagai buku klasik yang terbit pertama kali d

Kembali Menjadi Anak Kecil Bersama Na Willa

Image
Bila ada satu kata untuk menggambarkan buku ini, maka kata itu adalah: nostalgia. Pertama adalah karena buku ini bercerita tentang perspektif polos Na Willa, seorang anak usia taman kanak-kanak, dalam memandang dunia dan hal-hal sederhana di sekelilingnya. Perspektif semacam itu saya yakin akan terasa familiar bagi kita karena kita semua pasti pernah punya. Baik disadari atau tidak. Kedua adalah karena latar cerita Na Willa ada di masa lalu, pada era ketika radio dan kaset berpita masih merupakan sarana entertainment yang umum. Belum ada handphone tentu saja. TV masih jadi barang mewah. Bandara di Jakarta bahkan masih ada di Kemayoran. Banyak pernik-pernik dalam cerita ini yang akan membuat kita merasa related dan tentunya jadi turut mengingatkan masa kita kecil. Buku ini adalah buku kedua yang bercerita soal Na Willa. Sebelumnya, Reda Gaudiamo selaku sang penulis sudah pernah membukukan cerita pertamanya di Tahun 2012. Kebetulan saya belum pernah membaca yang itu. Tapi kalau dari revi

9 Alasan Hadits Shahih Tapi Tidak Diamalkan

Image
------- Judul: 42 Hadits Shahih yang Tidak Diamalkan Penulis: Ahmad Sarwat, Lc., MA Penerbit: Rumah Fiqh Publishing (2019) Kedudukan hadits sebagai tuntunan dan sumber hukum setelah Al Qur’an tentunya bukah hal asing lagi bagi sebagian besar kaum muslimin. Akan tetapi tidak sembarang hadits bisa diamalkan. Para ulama menetapkan syarat suatu hadits bisa diamalkan derajatnya haruslah shahih, atau minimal derajatnya hasan. Hadits shahih artinya hadits tersebut didukung oleh jalur periwayatan yang bersambung hingga ke sumber utama (yakni Nabi atau para Sahabat) dan setiap orang yang meriwayatkan hadits tersebut statusnya kredibel (memenuhi persyaratan). Selain itu hadits shahih haruslah terbebas dari syadz (keganjilan) dan illat (ketidakjelasan). Dengan demikian, hadits yang derajatnya shahih bisa diyakini benar-benar merupakan sabda Nabi (atau petuah sahabat Nabi), sehingga layak untuk diikuti. Meskipun demikian ternyata ada beberapa alasan yang menyebabkan suatu hadits shahih bisa tidak

Resensi Buku: Biografi Politik Mohammad Hatta

Image
  Penulis: Deliar Noer Penerbit: Kompas (2018) Tebal: 180 hal (Buku I), 408 hal (Buku II), 160 hal (Buku III) Dari segi popularitas barangkali Bung Hatta kalah dibandingkan rekannya, Bung Karno. Tapi dari segi kiprah, mereka sesungguhnya setara. Tidak sama, tapi saling melengkapi. Mereka kadang seiya sekata, kadang juga berseteru, tapi selalu bersahabat. Hubungan antara keduanya menjadi dinamika yang menarik dalam sejarah perjuangan bangsa. Buku ini adalah terbitan ulang dari karya Deliar Noer yang berjudul sama, yang terbit pertama kali Tahun 1990 oleh LP3ES. Ketika Kompas menerbitkannya kembali di Tahun 2015, wujudnya dipecah menjadi tiga bagian: buku I tentang pemikiran dan kiprahnya di masa muda, buku II tentang perjalannya sejak era Jepang hingga akhir Pemerintahan Sukarno, dan buku III tentang kisahnya di masa order baru hingga wafat. Deliar Noer sendiri, sang penulis, adalah sosok yang cukup otoritatif dalam menyusun biografi Hatta. Selain mengenal secara personal, penulis j

The Panama Papers: Breaking the Story of How the Rich & Powerful Hide Their Money [Resensi]

Image
---------- Penulis: Bastian Obermayer & Frederik Obermaier Penerbit: Oneworld Publication Cetakan: 2017 Tebal: 390 halaman ---------- Pegunungan Simandou di Afrika Barat merupakan salah satu wilayah yang memiliki cadangan bijih besi terbesar di dunia. Pada era 1990-an, Pemerintah Guini (Guinea) pernah memberikan izin konsesi kepada Rio Tinto untuk melakukan aktivitas pertambangan di sana. Pada tahun 2008, Pemerintah Guini secara mendadak membatalkan izin ini dan mengalihkannya ke perusahaan lain, Beny Steinmetz Group Resources (BSGR). Setahun kemudian, BSGR menjual separuh dari lini bisnisnya di Simandou ke Vale (perusahaan tambang lainnya) seharga $2,5 miliar. Ada beberapa fakta yang membuat rentetan peristiwa ini menjadi terasa ironis. Pertama, BSGR berdasarkan track recordnya bukanlah perusahaan pertambangan bijih besi, melainkan perusahaan pertambangan berlian. Kedua, BSGR tidak membayar apapun ke Pemerintah Guini kecuali hanya janji bahwa mereka akan berinvestasi sebesar $165

Mensufikan Salafi dan Mensalafikan Sufi [Resensi]

Image
Ini salah satu buku yang jadi temen di Ramadhan kemarin. Tulisan Yusuf Qardhawi. Cukup tipis, tebalnya hanya sekitar 217 halaman. Terbitan Penerbit Uswah Tahun 2008. Terjemahan dari yang judul aslinya “Taisir Fiqh as Suluk fi Dhau’ al Qur’an wa as Sunnah (al ‘Ilm wal Hayah ar Robbaniyyah)”. Dari kata pengantarnya, pembaca akan tahu buku ini merupakan respon penulis atas adanya eksistensi dua kelompok yang sering dipersepsikan bertentangan satu sama lain, yakni sufi dan salafi. Yang satu cenderung saklek pada aspek fikih sehingga terkesan mengabaikan aspek tasawuf, sementara yang satu lagi menitikberatkan perhatiannya pada aspek tasawuf sehingga terkesan mengabaikan aspek fikih. Dengan buku ini, penulis hendak menjelaskan bahwa sikap ideal adalah kembali kepada prinsip dasar Islam dalam memandang fikih dan tasawuf, yakni dengan berkaca kepada kehidupan Robbani yang dicontohkan Rosululloh saw. Demikian pula kehidupan para sahabat dan pengikutnya. Dari mereka umat bisa melihat bahwa a

Reaktualisasi Aktivisme Islam Abad 21 [Sharing Kajian]

Image
Sharing singkat hasil kajian online, semoga dihitung Alloh sebagai penambah amalan di 10 terkhir Ramadhan. Malam Selasa (11/05) yang lalu dilaksanakan sebuah kajian online yang dilaksanakan oleh Yayasan Rumah Kepemimpinan bekerja sama dengan DKM berbagai masjid di seputar Depok. Kajian kali ini bertajuk “Reaktualisasi Aktivisme Islam Abad 21”. Dalam tema tersebut pemateri yang diundang adalah Shofwan Al Banna Chairuzzad, Ketua Produi Hubungan Internasional di UI sekaligus seorang yang sudah dikenal luas memiliki track record cukup baik dalam dunia aktivisme Islam. Singkat cerita, pada saat itu pemateri membahas dua hal utama. Pertama, adalah soal sejarah orientasi gerakan Islam kontemporer, dan yang kedua adalah soal bagaimana para aktivis Islam di zaman sekarang merespon perubahan situasi. Beberapa highlight yang bisa saya rangkum antara lain: 1.  Gerakan Islam kontemporer yang muncul di awal abad ke-20 sebagian besar hadir untuk merespon isu yang sama, yakni ketidakadilan akibat kolo

Berinteraksi dengan Al Qur'an [Resensi]

Image
Saya lupa sudah sejak kapan buku ini ada di rak buku. Lungsuran dari orang tua. Dibeli ketika saya masih remaja. Dan sudah beberapa kali dibaca, tapi tidak pernah tuntas dari awal sampai akhir. Selama ini saya baca sporadis saja, hanya bab-bab yang saya anggap menarik saat itu. Qodarulloh baru kali ini Alloh gerakkan hati. Karena bulan ini anggaran beli buku agak minim akibat WFH, perhatian saya beralih ke tumpukan buku-buku yang belum tuntas dibaca. Buku ini adalah terjemahan dari yang aslinya berjudul Kaifa Nata’amalu Ma’al Qur’anul ‘Azhim, karya Yusuf Qardhawi. Terbitan Gema Insani Press, Tahun 1999. Tebalnya 656 halaman. Tentang penulis, beliau bukan nama asing di kalangan orang yang dekat dengan dunia pergerakan, khususnya pergerakan Islam. Beliau adalah sosok ulama asal Qatar yang selama ini dikenal moderat, meskipun beberapa tahun ke belakang menjadi cukup kontroversial. Beliau pernah menjadi anggota komisi fikih Rabithah Alam Al Islami, semacam organisasi ulama ting

Dari Penjara ke Penjara [Resensi]

Image
Buku ini saya dapet dari cuci gudang Gramedia beberapa waktu yang lalu. Perspektif kesejarahan setelah membaca Bumi Manusia dan Hindia Belanda 1930, membuat saya tertarik untuk tahu lebih banyak tentang pemikiran, sudut pandang, dan situasi kebatinan para pelaku sejarah. Terlebih mereka-mereka yang memang include sebagai tokoh pergerakan. Maka ketika melihat buku ini ada di tumpukan buku-buku sejarah, tak butuh waktu lama bagi saya untuk memilih. Pada intinya buku ini bercerita tentang “petualangan” Tan Malaka di beberapa fase penting dalam kehidupannya. Diawali dari cerita Tan Malaka yang melanjutkan sekolahnya di Belanda dengan beasiswa, kemudian pulang kampung dan menjadi semacam guru bantu di sekolah anak kuli perkebunan tembakau Deli. Beberapa waktu kemudian, ia merantau ke Semarang dan ikut membangun sekolah rakyat di sana. Di sinilah Tan Malaka mulai intens bergerak sebagai aktivis murba dan menjadi fungsionaris PKI saat itu. Merasa kehadiran Tan Malaka mengganggu,

Bahaya Covid-19

Image
Menurut saya ada sedikit hal yang misleading terkait penilaian seberapa berbahayanya covid-19. Sebagian pihak hanya melihat pada persentase mortalitas yang relatif kecil, yakni di kisaran 3% untuk kejadian di seluruh dunia. Oleh karenanya kita dianggap tidak perlu terlalu khawatir, toh banyak penyakit lain yang persentasenya di atas itu. Tapi tentu kita tidak bisa hanya melihat itu. faktor "pertumbuhan" penularan yang jauh lebih cepat ketimbang penyakit lainnya juga harus masuk dalam fungsi perhitungan. Analoginya, dalam bisnis ada margin dan ada faktor pengali. Margin boleh tipis, tapi kalau turnovernya gede, cuannya bisa gede. Demikian pula wabah, persentase mortalitasnya bisa jadi kecil tapi kalau penyebarannya cepat, death tollnya juga gede. At the end, death toll inilah yang harusnya jadi tolok ukur. Dan itu sudah terjadi, bahwa angka kematian covid-19 sudah di atas wabah-wabah sebelumnya. Kita jangan cuma berpikir individualistis, "kalau saya

Puas

Image
Tingkat kepuasan yang kita dapet dari suatu barang akan berkurang seiring dengan semakin seringnya sesuatu itu kita pakai/konsumsi. Dalam ekonomi konsep ini disebut the law of diminishing marginal utility . Itu sebab mengapa manusia cenderung ingin lebih dan lebih. Dapet 1 trus pengen 2, punya motor lalu pengen mobil, punya rumah lantas pengen rumahnya lebih besar lagi dst. Semuanya semata-mata untuk me-maintain tingkat kepuasan tadi. Dengan kata lain, semakin kita kaya, semakin mahal pula ongkos untuk memperoleh level kepuasan yang sama. Maka tak heran bila agama bilang bahwa dunia ini fana. Karena kalau kita nyari kepuasan dari dunia, kita memang gak akan ke mana-mana. Gak akan ada cukupnya. Dapetnya sih lebih, tapi rasanya ya gitu-gitu aja. Akan ada suatu titik di mana Pizza gak lebih memuaskan ketimbang jagung atau kacang rebus misalnya. Hanya satu hal yang bisa memuaskan manusia: surga. Dalam Al Qur'an surah Ad Dhuha, Alloh bilang "Dan kelak Tuhanmu p