Puas



Tingkat kepuasan yang kita dapet dari suatu barang akan berkurang seiring dengan semakin seringnya sesuatu itu kita pakai/konsumsi. Dalam ekonomi konsep ini disebut the law of diminishing marginal utility.

Itu sebab mengapa manusia cenderung ingin lebih dan lebih. Dapet 1 trus pengen 2, punya motor lalu pengen mobil, punya rumah lantas pengen rumahnya lebih besar lagi dst. Semuanya semata-mata untuk me-maintain tingkat kepuasan tadi. Dengan kata lain, semakin kita kaya, semakin mahal pula ongkos untuk memperoleh level kepuasan yang sama.

Maka tak heran bila agama bilang bahwa dunia ini fana. Karena kalau kita nyari kepuasan dari dunia, kita memang gak akan ke mana-mana. Gak akan ada cukupnya. Dapetnya sih lebih, tapi rasanya ya gitu-gitu aja. Akan ada suatu titik di mana Pizza gak lebih memuaskan ketimbang jagung atau kacang rebus misalnya.

Hanya satu hal yang bisa memuaskan manusia: surga. Dalam Al Qur'an surah Ad Dhuha, Alloh bilang "Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu hati kamu menjadi puas.”

Maka sudah selayaknya dunia ini kita posisikan sebagaimana agama memosisikannya. Bukan untuk kepuasan tapi untuk jadi pijakan supaya kita bisa sampai ke surga. Kita mencari dunia sebanyak-banyaknya, sebesar-besarnya, setinggi-tingginya agar bisa beramal solih sebanyak-banyaknya, sebesar-besarnya, setinggi-tingginya pula.

Wallohua'lam

Comments

  1. The 10 best casinos in Las Vegas
    Wynn Las Vegas 양주 출장안마 · BestCasinoInlasVegas.com: 20 Best CasinoSarafis, Malta, 보령 출장안마 Curacao, Philippines, United States · Wynn 서울특별 출장마사지 Las Vegas · BestCasinoDining.lv: The 경산 출장샵 Las Vegas 광양 출장샵 Strip has one of the

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Mengapa Saya Berhenti Liqo? (II)

Mengenal Gerakan Islam di Indonesia

Mengapa Muhammadiyah?