Posts

Showing posts with the label Pengajian

Reaktualisasi Aktivisme Islam Abad 21 [Sharing Kajian]

Image
Sharing singkat hasil kajian online, semoga dihitung Alloh sebagai penambah amalan di 10 terkhir Ramadhan. Malam Selasa (11/05) yang lalu dilaksanakan sebuah kajian online yang dilaksanakan oleh Yayasan Rumah Kepemimpinan bekerja sama dengan DKM berbagai masjid di seputar Depok. Kajian kali ini bertajuk “Reaktualisasi Aktivisme Islam Abad 21”. Dalam tema tersebut pemateri yang diundang adalah Shofwan Al Banna Chairuzzad, Ketua Produi Hubungan Internasional di UI sekaligus seorang yang sudah dikenal luas memiliki track record cukup baik dalam dunia aktivisme Islam. Singkat cerita, pada saat itu pemateri membahas dua hal utama. Pertama, adalah soal sejarah orientasi gerakan Islam kontemporer, dan yang kedua adalah soal bagaimana para aktivis Islam di zaman sekarang merespon perubahan situasi. Beberapa highlight yang bisa saya rangkum antara lain: 1.  Gerakan Islam kontemporer yang muncul di awal abad ke-20 sebagian besar hadir untuk merespon isu yang sama, yakni ketidakadilan akibat ...

Mengapa Harus Ikhlas?

Orang mungkin sering keterlaluan dan hanya mementingkan diri sendiri. Bagaimanapun, maafkanlah. Bila engkau baik hati, bisa saja orang lain menuduhmu punya pamrih. Bagaimanapun, berbaik hatilah. Bila engkau sukses, engkau mungkin akan mendapat beberapa teman palsu, dan beberapa sahabat sejati; Bagaimanapun, sukseslah. Bila engkau jujur dan terbuka, mungkin saja orang lain akan menipumu; Bagaimanapun jujur dan terbukalah. Apa yang engkau bangun selama bertahun-tahun mungkin saja dihancurkan orang lain hanya dalam semalam; Bagaimanapun bangunlah. Bila engkau mendapat ketenangan dan kebahagiaan, mungkin saja orang lain jadi iri; Bagaimanapun berbahagialah. Kebaikan yang engkau lakukan hari ini, Mungkin saja besok sudah dilupakan orang; Bagaimanapun, berbuat baiklah. Bagaimanapun, berikan yang terbaik dari dirimu. Bagaimanapun ini bukan urusan antara engkau dan mereka. Ini adalah urusan antara engkau dan Tuhanmu; ------- --------------------- Saya cukup respek dengan cuplika...

Waktu Barokah

"Waktu itu ibarat pedang, jika tidak kau gunakan maka ia akan menebasmu"   Ungkapan di atas diambil dari perkataan seorang ulama besar, Imam Asy Syafi'i rahimahullah yang barangkali sudah jamak didengar oleh kebanyakan kita. Kata beliau, selama bergaul dengan kaum sufi ada dua hikmah yang beliau dapatkan, salah satunya adalah kalimat ini.    Karena ungkapan di atas bukanlah ayat atau hadits, kita tentu sah-sah saja menafsirkannya sesuai perspektif kita. Ada orang yang barangkali memaknainya sebagai dorongan untuk lebih bijak me'menej' waktu. Ada pula orang yang mungkin menganggapnya sebagai spirit untuk meningkatkan produktivitas.  Demikian seterusnya dan saya kira tidak ada yang salah dengan itu. Hanya saja izinkan saya dalam tulisan ini memandangnya dari perspektif berbeda: al barokah. Al barokah dalam kacamata awam bisa diartikan sebagai sesuatu yang jika berada dalam sebuah hal, maka hal tersebut akan mengundang maslahat (kemanfaata...

Bang Khairul

Sebut saja nama beliau Khairul. Beliau salah satu jamaah pengajian ranting Muhammadiyah Kisaran Barat dan termasuk yang rajin dan aktif. Yang paling saya ingat dari beliau adalah wajahnya, yang mengingatkan saya pula dengan wajah seorang sahabat lama saya, Heri Eko. Ah, tapi bukan itu yang ingin saya sampaikan di sini.  Jum'at itu, kami bersama beberapa jamaah lain sepakat untuk pergi pengajian rombongan (bersama-sama). Maklum kala itu pengajiannya dilakukan di Gedangan, sebuah daerah yang lumayan jauh dari tempat kami berada. Sambil menunggu beberapa jamaah yang mau datang, saya pun berkesempatan ngobrol dengan Bang Khairul, empat mata. Awalnya pembicaraan biasa, tapi lama kelamaan Bang Khairul mulai bercerita tentang kegandrungannya dengan kopi. Katanya, beliau hampir tidak bisa lepas dari kopi. Setiap sore sebelum pulang kantor, ada ritual yang mesti dilakukan: minum kopi. Usut punya usut, ternyata beliau pun sadar kalau rupanya memang kecanduan kopi. Cofee addicted . ...

Tips Rosululloh saw untuk Sehat

Tulisan ini adalah ulasan dari pengajian livestreaming di radio Muhammadiyah, 27 Februari 2012. Pemateri adalah Bapak dr. Agus Taufiqurrahman, Sp.S.  Menurut beliau, ada 5 cara Rosululloh saw menjaga nikmat sehat. 1. Menjaga kebersihan, baik diri maupun lingkungannya. 2. Menjaga makanan, dan pola makan. Selain memastikan halal dan thoyyib, makan pun tidak boleh berlebihan apalagi sampai kekenyangan. 3. Menahan amarah serta ekspresi emosi yang berlebihan. 4. Bangun dini hari (dan tidak tidur lagi tentunya). 5. Gemar berpuasa. *(Saya sendiri menambahkan 2 poin terkait cara untuk menjaga kesehatan.) 6. Banyak melakukan aktivitas fisik 7. Berobat ketika sakit Selain itu, Pak Agus juga menyamapaikan bahwa term 'kesehatan' dalam dunia kedokteran sesungguhnya bukan hanya dalam arti fisik. Sehat mencakup 4 aspek, yakni aspek fisik, aspek psikis (mental), aspek sosial, dan aspek spiritual. Keempatnya saling mempengaruhi satu sama lain. Oleh karena itu, orang yang ingin...

Berbenahlah Muhammadiyah

Image
Muhammadiyah itu didirikan untuk tujuan dakwah. Jadi kalau ada orang yang ada di Muhammadiyah tapi enggan bedakwah, dia seperti orang yang salah naik perahu... Masjid ini tak lagi menggeliat. Begitu kira-kira perasaan yang muncul saat saya masuk ke Masjid Al Huda di Jalan KH Ahmad Dahlan Kisaran. Konon, dahulunya banyak kegiatan yang diadakan di sini. Tapi seiring berjalannya waktu, gairah dakwah dan aktivitas pembinaan seakan menjadi sesuatu yang tidak akrab di sini, bil khusus pada generasi muda. Alhamdulillah, kegiatan ta'lim ba'da maghrib hingga Isya tetap konsisten dilaksanakan, tapi dengan segala keterbatasannya. Keterbatasan di pemateri, keterbatasan di materi, dan keterbatasan di peserta ta'lim. Berkali-kali saya ikut ta'lim di sini, generasi muda yang ikut serta bisa dihitung dengan jari sebelah tangan. Mayoritas peserta kajian adalah generasi tua. Belum lagi dengan prasarana ilmu seperti buku-buku keagamaan yang bisa dikatakan minim. Jangan pula berpik...

Bentuk-bentuk Amanah

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat”. (QS An Nisa : 58) Suatu hari seorang Badui datang menghadap Rosululloh saw, lalu bertanya pada beliau, “Wahai rasululloh kapan kah kiamat (kehancuran) itu terjadi?” Kemudian Rosululloh menjawab, “Kiamat datang ketika amanat itu disia-siakan”. Sang Badui pun lalu bertanya lagi, “Bagaimanakah bentuk penyia-nyiaan itu ya Rosululloh?” Rosululloh pun menjawab, “Ketika amanat diberikan pada yang bukan ahlinya, maka tunggulah kehancurannya” Sepenggal kisah di atas menjadi pembuka halaqoh warga Muhammadiyah Kisaran Kota, Hari Selasa malam, 3 Safar 1433 H. Ustad Munif sebagai pemateri kali itu memang megambil konsep amanah sebagai topik ta’limnya. Dalam tafsir Al Maraghi,...