Posts

Showing posts with the label Kontemplasi

Tentang Maaf

Image
Tao Ming Se di film Meteor Garden punya quote yang cukup fenomenal: "Kalau minta maaf ada gunanya, untuk apa ada polisi?"  Kalau kita simak cerita filmnya, quote ini muncul dari seorang karakter yang arogan, merasa dirinya punya kuasa dan superior dibandingkan yang lain. Baginya tidak ada kata maaf. Semua kesalahan harus berakhir dengan hukuman. Hukuman ini kemudian menjadi legitimasi bahwa pihak yang kontra terhadapnya adalah pihak yang salah. Di sisi lain kita diajarkan budi pekerti bahwa minta maaf dan memberi maaf itu memang ada gunanya. Banyak teks-teks agama baik di Al Qur’an maupun Hadits yang menganjurkan memberi maaf dan keutamaan orang yang melakukannya. Bahkan kisah Rosululloh shollallohu‘alaihi wasallam dan para sahabatnya penuh dengan cerita-cerita semacam itu. Sebut saja dua diantaranya yakni doa beliau di Thaif setelah diusir dan dipersekusi, dan ucapan beliau ketika Fathu Makkah. Lalu sebagian kita mencoba mengompromikan pendekatan ala Tao Ming...

Alloh Memang Maha Baik

Ada sebuah pengalaman yang mau saya share kali ini. Pengalaman yang entah untuk yang keberapa kalinya membuktikan bahwa Alloh itu Maha Baik. Pengalaman itu soal kunci motor. Mungkin sudah jadi bawaan saya selama ini punya sifat kurang teliti. Lalai. Teledor. Gampang lupa. Nyaris setiap pagi sebelum saya berangkat kerja selalu ada pertanyaan semacam ini sama isteri, “Dek, dompet Mas dimana ya?”, “Dek, kacamata Mas tadi mana ya?”, “Dek, ngeliat kunci kereta Mas nggak?” Kalau pakai gayanya Dodit Mulyanto, mungkin isteri saya harusnya bilang begini, “Mas yang punya barang, Mas yang naruh barang, terus Adek yang harus nyari..!!?” Biasanya sekitar 2-5 menitan habis waktu kami buat mencari, dan memang Alhamdulillah selalu ketemu. Dan ajaibnya dari 1000 kali saya kehilangan barang, 999 kali yang menemukan itu isteri saya (tepuk tangan buat isteri saya…). --- Tapi hari itu situasinya agak beda. Waktu itu saya baru pulang dari kantor naik krl (commuter line), dan sampai di stasiun Bogor s...

Dakwah yang Tak Laku

Image
Jalan Berbatu (sumber: Natgeo ) Ada pemandangan yang membuat saya trenyuh sore itu. Kira-kira setengah dekade lalu waktu saya masih kuliah di IPB. Seorang ibu, berusia separuh baya, duduk termenung sendirian di ujung koridor, di tepi jalan. Di depannya ada sekeranjang bunga petik yang masih segar. Saya mengira si Ibu masih berharap akan ada mahasiswa yang akan membeli dagangannya, untuk dijadikan buah tangan bagi para wisudawan sebagaimana tradisi di kampus ini pada umumnya. Tapi menurut saya itu bakal sulit. Saat itu sudah menjelang maghrib, dan acara wisuda sudah selesai sejak siang. Tak laku. Mungkin jadi salah satu situasi yang paling tak nyaman buat para pedagang. Seperti dialami si Ibu. Dan saya paham bagaimana rasanya. Duduk seharian di kios tanpa seorang pun yang membeli, pernah saya alami. Sementara perut isteri dan anak sudah meminta buat diisi. Ah, sudah-sudah. Bukan waktunya bermelankolis ria. Namanya usaha, itulah resikonya. Itulah konsekuensi wajar yang harus ...

Kalimatun Sawaa'

Image
Loyal Companion (sumber: Natgeo ) Dalam sebuah sesi sharing bersama dengan adik-adik pengenyam salah satu program beasiswa pem binaan, saya ditanyai. Kebetula n saat itu tema sharing saya adalah soal penyikapan terhadap ide pendirian negara Islam. Redaksi persis p ertanyaan nya saya lupa, tapi kira-kira isinya begini, " Bang , gimana cara kita bisa mendirikan negara Islam sementara masyarakat kita begitu heterogen?".  Iya pulak, saya pikir. Orang Indonesia memang bermacam ragam. A da yang Islamis, ada yang sekularis, ada yang nasionalis . Yang Islamis pun belum pasti satu suara . Coraknya juga bervariasi. Yang seku laris dan nasionalis apa lagi. Belum lagi kalau mau dipikir, nggak sedikit juga orang yang secara kriteria sebenernya nggak masuk ke tiga golongan tadi. "Ini pertanyaan yang susah di jawab, dan sa ya gak tau jawabannya", ujar saya. Tapi enta h kenapa tetiba muncul begitu saja sekelebat pemikiran di kepala , saat si adik mahasiswa tadi mendes...

Melatih Diri Bersikap Objektif

Image
Island in the Sky : Natgeo Kadang mungkin kita tergoda untuk bersikap subjektif dan terpenjara oleh ‘keberpihakan’. Kita menjadi tidak bebas berpendirian. Tidak bisa berpikir kritis dengan merdeka. Contoh paling konkret mungkin adalah ketika kita lebih memperhatikan sebuah pesan berdasarkan siapa yang menyampaikan pesan itu ketimbang substansi pesannya. Saat kita tahu pesan itu berasal dari pihak yang kita tidak sukai, misalnya, maka ada kecenderungan untuk menolak. Paling tidak ada wanti-wanti atau prasangka negatif, meskipun mungkin tidak kita sadari atau akui. Namun sebaliknya apabila pesan itu berasal dari pihak yang kita sukai, ada kecenderungan untuk menerima. Prasangka kita cenderung baik terhadapnya. Suka atau tidak suka terhadap sesuatu tentu sah-sah saja. Itu hak setiap orang yang tak elok rasanya kalau dipaksakan. Namun ceritanya akan berbeda kalau keberpihakan seperti itu mempengaruhi objektifitas kita menilai persoalan. Persoalan yang dinilai dengan tidak objektif...

Kebaikan itu Berproses Bukan?

Image
One Tree, Four Seasons* Saya termasuk yang percaya bahwa menjadi baik itu butuh proses. Dan oleh karenanya butuh waktu. Jangan sampai upaya kita untuk mengubah seseorang justru membuat ia makin sulit berubah, hanya karena kita berkeinginan ia berubah seketika. Saya masih ingat suatu ketika pernah berada pada kondisi yang sedang berapi-api berdakwah di kampus. Waktu itu saya baru tingkat satu. Semester satu malah. Ya, masih anak baru. Kebetulan pada waktu itu ketika pemilihan perangkat kelas saya terpilih sebagai ketua rohis. Entah apa alasannya saya juga tidak tahu. Nah, karena waktu itu saya juga aktif sebagai anggota LDK, kultur LDK saya bawa mentah-mentah ke kelas. Terutama soal pemisahan tempat duduk. Di LDK, ada kultur pemisahan area ikhwan dan akhwat. Jadi kalau rapat (syuro) posisi duduknya umumnya terpisah, bahkan disekat dengan hijab sehingga peserta ikhwan tidak bisa memandang peserta akhwat. Begitu pula sebaliknya. Dus, sebagai ketua rohis, merasa punya wewena...

Koridor Berukhuwah

Image
Good Men and the Pigeons Berukhuwah itu boleh beda pendapat, boleh beda pandangan, boleh beda sikap, boleh adu argumen, bahkan boleh kesel-keselan. Tapi harus dijaga untuk tidak mencela, tidak menggelari dengan gelar yang buruk, tidak mengghibah, tidak mencari-cari kesalahan, dan tidak berprasangka buruk. Kalau itu diajaga insyaAlloh ukhuwah ini akan terus awet...  Wallohua'lam #tadabur QS Al Hujurat 11-12 ---------------------------------- Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. Hai orang-ora...

Virus Jumawa

Image
Saya berdoa semoga kita tidak tertular virus jumawa dari iblis. Saat ditanya oleh Alloh mengapa iblis menolak sujud pada Adam, dengan entengya iblis menjawab: "Aku lebih baik daripada dia. Aku Engkau ciptakan dari api, sedangkan Ia engkau ciptakan dari tanah..." Bandingkan dengan ini: "Aku lebih pinter ketimbang dia. Nilaiku 95, Nilai dia cuma 70" atau, "Aku lebih keren ketimbang dia. Aku kerja di MNC, gajiku 8,7 juta sebulan. Sedangkan dia cuma guru, dan gajinya nggak sebesar gajiku" atau, "Aku lebih soleh ketimbang dia. Aku tahajud tiap malem, tilawah 1 juz sehari, dan kalau sholat selalu berjamaah di masjid. Sedangkan dia...bla bla bla" mirip bukan? Jangan2 itu sering kita lakukan, meski tersirat di dalam hati dan dalam bentuknya yang lain. #Semoga jadi bahan muhasabah buat kita semua

Jejak di Tahun 2012

Sebuah cita-cita hanya akan diperoleh dengan perjuangan. Sedangkan tabiat perjuangan selalu menuntut pengorbanan. Lantas, jika selama ini kita merasa tidak berkorban apa-apa, jangan-jangan kita memang tidak pernah beranjak ke mana-mana . Tahun 2012 memasuki detik-detik terakhir di kalender penanggalan Masehi. Bumi hampir menyelesaikan satu periode revolusinya mengelilingi matahari. Sedangkan waktu pun terus beranjak maju dan tak akan pernah kembali. Nah, waktu yang maju apakah sudah diimbangi dengan kondisi diri yang juga semakin maju? Bertambahnya usia apakah sudah diiringi dengan penambahan kontribusi positif buat umat manusia? Rasa-rasanya pertanyaan model muhasabah seperti ini perlu saya tujukan untuk diri pribadi. Sudah ngapain saja saya selama ini? :-) Apa pun itu, takdir Alloh sudah tertuang. Mungkin ada yang perlu disesali atas kelalaian menggunakan waktu. Tapi begitu pun apa yang sudah dijalani pun sudah sepatutnya disyukuri. Karena bagaimana pun semua takdir Alloh p...

Serigala dalam Hati

Seorang kepala suku Indian Cherokee suatu saat sedang mengajarkan sesuatu pada cucunya tentang makna kehidupan.  "Cucuku, di dalam diri kakek sedang berlangsung sebuah perkelahian. Ini adalah perkelahian sengit antara dua serigala. Serigala yang pertama jahat, - dia adalah rasa marah, sikap iri hati, keputusasaan, penderitaan, rasa malas, sikap pamrih, arogan, egois, kesombongan, dan ketidakjujuran. Serigala yang satunya lagi baik, - dia adalah kebahagiaan, kedamaian, cinta, harapan, ketulusan, kerendahhatian, kejujuran, empati, kebajikan, kedermawanan, dan keyakinan. Perkelahian yang sama juga sedang terjadi di diri kalian dan juga di diri orang lain." Cucu sang kepala suku merenung sejenak memikirkan petuah kakeknya. Kemudian ia dengan polos bertanya, "Kakek, lalu serigala yang mana yang menang?" Sambil tersenyum sang kakek menjawab dengan singkat, "Yang kau beri makan" ---------------------------- Ini cerita klasik yang saya dapatk...

Doa Tak Butuh Logika

Image
Ketika tengah tadabbur QS Al Baqarah 38-41, ada hal yang menarik perhatian saya. Yakni ketika diceritakan Nabi Zakariya as. berdoa memohon keturunan yang baik kepada Alloh. Doa beliau begitu sederhana, mungkin sesederhana kehidupan beliau yang zuhud. Kemudian sebagai jawaban atas doa tersebut, Alloh pun mengutus para malaikat kepada Nabi Zakariya as untuk mengabarkan bahwa beberapa saat lagi ia akan Alloh karuniai keturunan. Dialah Nabi Yahya as, sosok yang dikabarkan kelak akan menjadi teladan umat, mampu mengendalikan diri, serta menjadi Nabinya orang-orang yang shalih. Mendengar kabar dari para malaikat itu Nabi Zakariya pun terkejut, bagaimana caranya ia bisa memperoleh keturunan sedangkan ia merasa sudah sangat tua dan isterinya sendiri mandul? Kemudian Alloh pun menjawab: “Kadzalikallaho yaf’alu maa yasyaa”, seperti itulah, Alloh berbuat sesuai apa yang Dia kehendaki. Dengan kata lain, kalau Alloh sudah berkehendak, hukum sebab-akibat dalam dimensi manusia itu seolah sudah t...

Isteriku, Semoga Engkau Segera Sembuh

Waktu itu saya baru pertama kali mendengar istilah 'hipertiroid', sebuah istilah yang digunakan untuk menyebut penyakit di mana kadar hormon tiroid berlebihan dalam tubuh. Berlebihnya kadar hormon tiroid dalam tubuh ini konon berefek langsung pada peningkatan metabolisme sehingga penderitanya punya detak jantung yang jauh lebih cepat ketimbang orang biasa, gemetar (tremor), nafas terasa sesak, bahkan pada sebagian kasus sebelah mata penderita terlihat lebih besar ketimbang mata yang satunya. Innalillahi wa innailaihi roji'un , isteri saya mengidap penyakit ini beberapa bulan setelah kami menikah.  Setelah menjalani beberapa bulan pengobatan dengan konsumsi PTU dan multivitamin, alhamdulillah kadar hormon tiroid isteri saya beringsut normal. Gejalanya pun perlahan berkurang hingga benar-benar hilang. Ia tidak lagi mengeluh sering sesak nafas dan sakit dada tiba-tiba. Tapi takdir Alloh, penyakit hormon memang penyakit laten. Kini setelah putri kami berusia 5 bulan dan s...

Mengapa Harus Ikhlas?

Orang mungkin sering keterlaluan dan hanya mementingkan diri sendiri. Bagaimanapun, maafkanlah. Bila engkau baik hati, bisa saja orang lain menuduhmu punya pamrih. Bagaimanapun, berbaik hatilah. Bila engkau sukses, engkau mungkin akan mendapat beberapa teman palsu, dan beberapa sahabat sejati; Bagaimanapun, sukseslah. Bila engkau jujur dan terbuka, mungkin saja orang lain akan menipumu; Bagaimanapun jujur dan terbukalah. Apa yang engkau bangun selama bertahun-tahun mungkin saja dihancurkan orang lain hanya dalam semalam; Bagaimanapun bangunlah. Bila engkau mendapat ketenangan dan kebahagiaan, mungkin saja orang lain jadi iri; Bagaimanapun berbahagialah. Kebaikan yang engkau lakukan hari ini, Mungkin saja besok sudah dilupakan orang; Bagaimanapun, berbuat baiklah. Bagaimanapun, berikan yang terbaik dari dirimu. Bagaimanapun ini bukan urusan antara engkau dan mereka. Ini adalah urusan antara engkau dan Tuhanmu; ------- --------------------- Saya cukup respek dengan cuplika...