Apakah memaafkan berarti tidak membalas?

Apakah memaafkan berarti tidak membalas?


Pertanyaan itu tiba-tiba muncul begitu saja.
Entah kenapa.
Tapi jawaban tak kunjung terpikir.
Apa iya, kalau kita membalas itu artinya kita tak memaafkan?
Apa iya, kalau kita memaafkan itu artinya kita tak boleh membalas?
Kukira jawabnya berkisar hanya pada ya, dan tidak
Tapi rupanya lebih dari itu.
Lebih kompleks dari itu.


Saat diri membalas, ada puas yang tersemburat.
Semua tau itu. Semua sadar itu.
Saat ada kata maaf, pun ada puas yang menyeruak.
Semua tau itu. Semua sadar itu.
Maka akhirnya sama-sama puas.


Lantas mengapa rasanya puas sama puas sulit disatu?
Kau tahu?
Padahal Tuhan menyuruh mata dibalas mata, gigi dibalas gigi.
Nyawa pun layak dibalas nyawa.
Tapi saat itu juga Tuhan mentitah, berikanlah maaf buat mereka.


Akhirnya aku memaafkan.
Akhirnya aku pun membalas.
Akhirnya aku memaafkan sekaligus membalas.


Ya...
Akhirnya pikiran kerdilku yang menjawab,
Aku memberi maaf setelah aku membalas...




Comments

Popular posts from this blog

Mengapa Saya Berhenti Liqo? (II)

Mengenal Gerakan Islam di Indonesia

Mengapa Muhammadiyah?