Melangkah ke Arah yang Benar, secara Estafet

Desember 2016, Belanda berhasil mentransformasikan seluruh angkutan berbasis rel mereka menggunakan 100% energi terbarukan, berupa listrik yang digenerate dari tenaga angin. Capaian ini sebenarnya meleset karena target Go Green mereka adalah di tahun 2012. Namun yang perlu kita tahu, perencanaan mereka untuk Go Green sudah disusun jauh sebelumnya di tahun 1980.
Negeri Eropa Barat seperi Belanda, dengan jumlah penduduk yang gak sampai separuhnya jumlah penduduk Jawa Barat, butuh waktu 36 tahun untuk merealisasikan rencana semacam itu. Poinnya di sini adalah kesabaran. Gak ada visi besar yang ujug-ujug jadi. Yang lebih penting katimbang kapan dia dicapai, adalah konsistensi melangkah ke arah yang benar, secara estafet.
Konsistensi ini yang menurut saya masih jadi PR bersama kita. Kesediaan untuk melanjutkan langkah tak akan hadir tanpa kearifan untuk mengapresiasi hal baik yang sudah diwariskan oleh rezim sebelumnya. Fenomena saat ini menunjukkan kondisi yang justru sebaliknya. Kita lebih suka menegasikan peran mereka kemudian merekonstruksi segalanya dari awal berdasarkan versi kita sendiri. Lalu kita berharap segalanya membaik dalam 5 atau 10 tahun kedepan. Selalu seperti itu. Berulang-ulang.
Barangkali itu alasan kenapa Malaysia dan Singapura yang lebih belakangan merdekanya ketimbang kita, justru mendahului kita dalam hal pencapaian ekonomi. Lalu bisa kah kita berubah? Jawabannya mungkin kembali ke kita masing-masing.
Wallohua'lam.

Comments

Popular posts from this blog

Mengapa Saya Berhenti Liqo? (II)

Mengenal Gerakan Islam di Indonesia

Mengapa Muhammadiyah?