Apakah Blog Masih Relevan?

Hampir 1 tahun blog ini vakum. Sempat ada jeda 11 bulan antara satu tulisan dengan tulisan lainnya. Buat saya tahun ini  sepertinya memang lebih sibuk ketimbang tahun-tahun sebelumnya. Tapi itu bukan alasannya. Alasannya barangkali lebih berupa sekelebat pemikiran, apakah blog saya ini masih relevan di tengah beralihnya preferensi pengguna internet ke platform yang lebih multiindera seperti instagram atau youtube dengan vlog-vlognya. Siapa yang akan jadi pembaca tulisan saya?

Jawaban singkatnya barangkali ya, blog semakin tidak relevan. Atau tidak juga. Tergantung apa isi yang dimuat di blog-blog seperti ini. Saya pribadi masih berkunjung ke berbagai blog meskipun frekuensinya jauh lebih sedikit ketimbang kunjungan saya ke youtube, instagram, twitter, atau facebook. Kelebihan youtube dan instagram ada pada kemampuannya memberikan rasa nyaman dalam mengeksploit sensorik pemirsanya melalui gambar dan suara. Twitter, atau facebook juga demikian, ditambah lagi dengan captive audience yang ditawarkan dan tema yang terkustomisasi sesuai preferensi. Akan tetapi blog masih punya fungsi tersendiri. Alasan saya masih mengunjungi platform blog lebih karena ada sisi-sisi yang belum bisa tergantikan:

  1. Konten dalam blog dapat lebih cepat dipindai ketimbang dalam video. Sampai saat ini kita belum bisa mengakses teknologi (saya tidak berani bilang tidak ada) yang memungkinkan pemirsanya memindai kata dalam video, sedangkan fitur 'find word' atau search sepertinya sudah ada di seluruh komputer di dunia. Jadi di blog yang isinya tulisan, kita dimungkinkan untuk to the point masuk langsung ke informasi intinya. Blog masih bagus untuk mereka yang butuh dana informasi cepat.
  2. Konten dalam blog cenderung lebih variatif, dan lingkupnya lebih luas. Ada banyak tema yang banyak penjelasannya di blog, namun masih sulit ditemukan di vlog. 
  3. Lebih hemat kuota tentu saja.
Alasan ketiga bisa jadi akan segera hilang seiring dengan meningkatnya tarah hidup masyarakat dan semakin murahnya kuota internat. Namun alasan pertama dan kedua sepertinya masih akan eksis cukup lama. Jadi relevan tidaknya sebuah blog saya kira bukan ditentukan dari platformnya, namun dari konten di dalamnya. Sepanjang seorang blogger masih bisa menyajikan konten yang dibutuhkan pemirsanya, sepanjang itu pulalah blognya akan tetap relevan.

Wallohua'lam. 

Comments

  1. Maju terus mas untuk ngeblog ya. Karena menulis adalah kemampuan intelijen manusia dalam mengekspresikan perasaan dan ide. Menulis tidak, akan mati blog akan mampu bersaing:)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Mengapa Saya Berhenti Liqo? (II)

Mengenal Gerakan Islam di Indonesia

Mengapa Muhammadiyah?