Economics in One Lesson [Review]
Alhamdulillah, Alloh kasih saya kesempatan mengkhatamkan ini. Awalnya
beli karena penasaran aja isinya, coz di beberapa forum dianggap salah
satu "legend" buku populer di bidang ekonomi.
Ditulis Tahun 1946, dan edisi yang saya pegang ini versi terbitan tahun 1978 dengan penambahan epilog dan update konteks.
Ditulis Tahun 1946, dan edisi yang saya pegang ini versi terbitan tahun 1978 dengan penambahan epilog dan update konteks.
One lesson yang digadang di buku ini adalah lesson untuk
mempertimbangkan implikasi dari setiap kebijakan ekonomi, tidak terbatas
pada yang langsung-langsung saja, tapi juga pada yang tidak langsung.
Tidak terbatas pada kelompok atau komunitas tertentu saja, tapi juga
pada masyarakat secara keseluruhan. Pun tidak terbatas pada horison
waktu yang pendek, tapi juga horison waktu yang sangat panjang. Itu
lessonnya. Sederhana dan terlihat klise bukan? Dan saya kira kita semua
juga bakal setuju. Tapi ketika kita baca elaborasinya, ceritanya bisa
jadi lain.
Sekedar contoh, penulis menganggap kebijakan
penetapan UMR justru menurunkan kesejahteraan pekerja dan menciptakan
lebih banyak orang menganggur. Atau contoh lainnya, kebijakan pemberian
bantuan harga pada petani menurut penulis justru berakibat pada
penurunan output produksi secara total. Satu contoh lagi, intervensi
Pemerintah untuk membantu usaha konvensional yang tergerus kemajuan
zaman agar tetap eksis adalah intervensi yang konyol, mubazir, bahkan
kontraproduktif. Usaha yang sudah masanya sekarat, biarkan saja mati
sekalian. Kira-kira demikian kasarnya.
Itu sekedar menyebut
contoh. Ada banyak contoh lain yang dipaparkan buku ini. Intinya,
penulis seolah ingin menyampaikan bahwa intervensi yang awalnya
diniatkan buat membantu, kalau dilihat lebih dalam bisa jadi malah
merugikan. Bahwa semakin sedikit intervensi Pemerintah, semakin baik.
Ekonomi akan lebih optimal bila semuanya diserahkan pada mekanisme
pasar.
Tapi justru di situ menariknya buku ini. Elaborasi yang
disampaikan penulis seolah menantang kita meninjau ulang konsep yang
kita pahami. Bagi saya, sebagian penjelasannya masuk akal. Sebagian
lagi menimbulkan pertanyaan baru. Dan sebagiannya lagi tidak saya
mengerti (entah karena dasar ilmu ekonomi yang saya kuasai belum bagus
bener, atau simply karena bahasa inggris saya yang pas-pasan).
Hal lain yang saya suka dari buku ini adalah kesederhanaannya. Gagasan
yang disampaikan jelas, padat berisi, dengan penjelasan yang gak
bertele-tele. Itu sebabnya kenapa buku ini tergolong tipis. Selain itu
walaupun buku ini ditulis bahkan sebelum orangtua saya lahir,
relevansinya masih terasa sampai kini. Sebagian cakupan bahasannya masih
bisa kita bawa untuk memandang persoalan perseteruan angkot vs ojek
online yang lagi hot sekarang ini. Meski harus diakui, jadulnya konteks
buku ini kadang memaksa pembacanya sedikit berkhayal dan berimajinasi.
Yang jelas tidak semua gagasan di buku ini saya setujui. Itu mungkin
berkat dorongan dosen saya dulu supaya membaca buku2 karangan Joseph
Stiglitz. Tulisan2 Stiglitz setidaknya sudah mewanti2 bahwa mekanisme
pasar yang serba liberal itu hanya optimal untuk dunia yang serba ideal.
Di dunia yang tidak ideal seperti yang kita huni ini, disitulah peran
Pemerintah untuk menjembataninya.
Overall, ini buku yang cukup
bagus. Silakan setuju atau tidak setuju sama isinya. Namun ketika tujuan
awal kita membaca buku adalah memang untuk membuka wawasan dan
mengenali perspektif lain ketika bicara tentang ekonomi, saya kira
tujuan itu akan kita peroleh dari buku ini. Wallohua'lam.
---
Comments
Post a Comment