Agar Setiap Harinya Berharga

Berkali-kali saya nonton film Titanic (1997), baru kali ini saya sadar ada inspirasi bagus dari salah satu fragmennya. Yakni ketika Jack ditanyai salah seorang nyonya bangsawan, apakah ia puas dengan kehidupannya sebagai gelandangan tak jelas 

Jack ketika diundang makan malam
Ini jawabannya si Jack:
Well, yes, ma'am, I do... I mean, I got everything I need right here with me. I got air in my lungs, a few blank sheets of paper. I mean, I love waking up in the morning not knowing what's gonna happen or, who I'm gonna meet, where I'm gonna wind up. Just the other night I was sleeping under a bridge and now here I am on the grandest ship in the world having champagne with you fine people. I figure life's a gift and I don't intend on wasting it. You don't know what hand you're gonna get dealt next. You learn to take life as it comes at you... to make each day count.

(Terjemahan saya)
Ehm, ya nyonya, saya puas. Saya merasa punya semua yang saya butuhkan. Saya bisa menghirup udara dengan leluasa, saya punya beberapa carik kertas kosong (untuk melukis dan dijual). Saya merasa nyaman bangun di pagi hari meski tak tahu apa yang akan terjadi kemudian, siapa yang akan saya temui, atau di mana saya nantinya akan berada. Baru tadi malam saya tidur di bawah jembatan, dan sekarang saya di sini, di kapal termegah di dunia, makan malam bersama para bangsawan seperti kalian. Saya menganggap kehidupan adalah anugerah, dan saya tak akan menyia-nyiakannya. Kita tak pernah tahu masalah apa yang kan kita hadapi nanti. Oleh karena itu kita belajar untuk menerima hidup sebagaimana adanya... itulah yang membuat setiap hari kita berharga

------
Dan saya langsung teringat pada ayat yang persis saya baca pas tilawah subuh tadi:

Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu..." (QS Ibrahim: 7)
-----

Comments

Popular posts from this blog

Mengapa Saya Berhenti Liqo? (II)

Mengenal Gerakan Islam di Indonesia

Mengapa Muhammadiyah?