Ana Milih di Pilkada

Ano: "Na, katanya kamu nggak suka politik. Brarti kamu ikut madzhab yang golput ya?"

Ana: "Hah, nggak segitunya juga kali No. Kalau namaku terdaftar ya aku bakal ikut milih lah. Aku kan mau jadi warna negara yang baik. Huehehehe"

Ano: "Hehehe, good. Good citizen. Btw kan ntar lagi pilkada nih Na. Kamu nanti milih siapa?"

Ana: "Masih rahasia ilahi No. Aku sendiri belum tau"

Ano: "Trus ntar yang jadi pertimbangan utama kamu buat milih itu kira2 apa?"

Ana: "Buatku yang penting itu trackrecord kepemimpinannya No"

Ano: "Bukan gantengnya Na?"

Ana: "Emang kita lagi milih Mr Universe gitu?"

Ano: "Hehe, becanda aku. Bukan kepribadiannya Na? Rajin sholat, rajin ngaji, rajin tahajud, rajin sedekah, rajin menabung, sederhana, cinta anak isteri? Kan bagus tuh kalau pemimpin bisa diteladani rakyatnya"

Ana: "Iya No, itu juga jadi pertimbangan bagus. Tapi buatku sekali lagi yang lebih penting itu trackrecord kepemimpinannya"

Ano: "May I know why?"

Ana: "Karena orang yang baik pribadinya tidak otomatis baik waktu memimpin orang lain No"

Ano: "mmm...iya juga ya..."

Ana: "Menurutku No, tanggung jawab utama pemimpin itu ya memimpin No. Mengurus rakyat. Mengurus umat. Bukan semata mengurus dirinya sendiri. Jadi supaya layak pilih, calon pemimpin itu harus bisa menunjukkan kalau dia memang becus mengurus masyarakat. Dia harus punya prestasi jadi problem solver. Setuju kan? Kalau kita nggak ngeliat track record prestasi kepemimpinannya, wah, nggak beda kita dengan gambling waktu milih nanti No. Kalau ternyata salah pilih, menderita lah kita bertahun-tahun"

----------------

Ano: "mmm...trus kalau kira2 nggak ada calon yang trackrecordnya bagus gimana Na?"

Ana: "Ya pilihlah incumbent-nya saja kalo gitu... hehehe"

Ano: "Beuh...!!!"

Comments

Popular posts from this blog

Mengapa Saya Berhenti Liqo? (II)

Mengenal Gerakan Islam di Indonesia

Mengapa Muhammadiyah?