Rute Alternatif
Sebagai orang yang berdomisili di Bogor dan berkantor di bilangan Gatot Subroto Jakarta, saya termasuk salah satu korban proyek pembanguan fly over Pancoran dan jalur lintasan LRT. Penyempitan jalan akibat proyek membuat bottleneck di simpang lampu merah Pancoran dan akhirnya menyebabkan perjalanan jadi macet. Ini seperti deja vu pembangunan fly over simpang Kuningan Barat dulu, dengan intensitas yang mungkin 1,5 kali lebih parah. Busway pun tak luput menjadi korban. Separator yang tadinya memberi eksklusivitas moda transportasi ini, dicabut demi mengkompensasi penyempitan jalan tadi. Praktis waktu tempuh di waktu-waktu ramai bisa jauh lebih panjang. Kalau biasanya dari St. Cawang ke Tegal Parang naik Transjakarta (TJ) saya cuma butuh waktu sekitar 20-25 menit, kini bisa 1,5 jam. Itu artinya terlambat sampai kantor, dan tunjangan kinerja (tunkin) saya pun jadi dipotong. Haha. Tapi kata orang hidup adalah pilihan, baik pilihan yang terhidang di depan mata, maupun pilihan yan