Dakwah yang Tak Laku
Jalan Berbatu (sumber: Natgeo ) Ada pemandangan yang membuat saya trenyuh sore itu. Kira-kira setengah dekade lalu waktu saya masih kuliah di IPB. Seorang ibu, berusia separuh baya, duduk termenung sendirian di ujung koridor, di tepi jalan. Di depannya ada sekeranjang bunga petik yang masih segar. Saya mengira si Ibu masih berharap akan ada mahasiswa yang akan membeli dagangannya, untuk dijadikan buah tangan bagi para wisudawan sebagaimana tradisi di kampus ini pada umumnya. Tapi menurut saya itu bakal sulit. Saat itu sudah menjelang maghrib, dan acara wisuda sudah selesai sejak siang. Tak laku. Mungkin jadi salah satu situasi yang paling tak nyaman buat para pedagang. Seperti dialami si Ibu. Dan saya paham bagaimana rasanya. Duduk seharian di kios tanpa seorang pun yang membeli, pernah saya alami. Sementara perut isteri dan anak sudah meminta buat diisi. Ah, sudah-sudah. Bukan waktunya bermelankolis ria. Namanya usaha, itulah resikonya. Itulah konsekuensi wajar yang harus