Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat [Resensi]
Bagian terbaik dari buku ini ada di bagian akhirnya. Inti yang saya tangkap dari seluruh pembahasannya adalah tuntunan untuk fokus pada apa yang penting. Masa bodo dengan hal-hal yang gak penting. Penting atau gak penting lantas diperoleh dari refleksi kita atas kematian. Karena ujung-ujungnya kita bakal mati, maka menyibukkan diri dengan urusan remeh temeh itu jadi gak relevan. Menangisi nasib dan gak kunjung move on itu jadi gak relevan. Mencari pelarian dengan obat-obatan dan pergaulan bebas itu jadi gak relevan. Karena ujung-ujungnya kita bakal mati, maka hiduplah dengan bermakna. Sejujurnya saya gak nyangka buku ini bisa sampai ke kesimpulan sedalam ini. Soalnya, sejak awal narasi yang penulis kedepankan seolah lepas dari hal-hal yang berbau norma, moral, dan semacamnya. Lihat saja judul aslinya, A Subtle Art of Not Giving a F*ck. Saya yakin, buku edisi terjemahan yang saya baca ini banyak menyensor beberapa istilah asli yang penulis gunakan. Tapi isi pesannya memang