Posts

Showing posts from June, 2016

Semangat Berinfak

Image
Sumber: pixabay.com Apa yang bisa kita lakukan agar semangat berinfak? Diantaranya mungkin dengan menggeser paradigma yang tadinya menganggap infak sebagai beban pengeluaran (expense), menjadi paradigma yang menganggap infak sebagai investasi. Karena hakekatnya infak memang demikian. Infak tak ubahnya investasi. Di banyak ayat, Alloh menyatakan bahwa setiap sen yang kita keluarkan dalam rangka infak di jalan Alloh pasti akan Alloh balas dengan yang lebih baik. Kita korbankan sekarang 1, kelak kita akan memperoleh 10 atau lebih besar lagi. Tentu pengembalian tersebut tidak semata soal rupiah. Pengembalian adalah soal 'value'. Alloh berkuasa memberikan return atas infak kita berupa kehidupan yang lebih baik. Anak-anak yang shalih/shalihah, pasangan yang pengertian, tetangga yang menentramkan, jalan keluar atas berbagai permasalahan, dan seterusnya... Dan itu masih di dunia. Di akhirat Alloh amat gampang menyediakan yang jauh lebih besar lagi. Kalau kita masih ragu, kita

Memilih yang Lebih Baik

Image
Sumber: pixabay.com Seringkali pilihan itu bukan anta ra yang baik dan buruk, tapi antara yang baik dengan yang lebih baik . A tau antara yang buruk dengan yang lebih ringan keburukannya. Kali ini saya mau share sedikit pengalaman di Ramadhan 1437 H.  Di Ramadhan ini, saya berniat pasang target yang lebih ketimbang Ramadhan sebelumnya. Di Ramadhan ini saya pengen semua sholat fardhu yang saya lakukan 100% dilakukan berjamaah di masjid, plus menjaga sh olat rowatibnya. Qobliyah dan ba'diyah. Tapi ternyata it u tak mudah. Yang jadi persoalan adalah "tanggung"-nya jam pulang kantor saya dengan waktu ashar. Jadwal pulang kantor selama Ramadhan adalah pukul 1 5 .00 WIB, satu jam lebih cepat ketimbang hari biasa. Sementara waktu as har adalah seki tar pukul 15.15 WIB. Di Ramadhan sebelumnya, saya selalu pulang naik bis jemputan yang jadwal berangkatnya menyesuaikan dengan jam pulang kantor.  Tapi karena di Ramadhan in i saya beritikad untuk gak meninggalkan shol

Buka Bersama

Biasanya kira-kira pertengahan Ramadhan atau pekan terakhir menjelang Syawal, banyak ajakan untuk ngadain buka bersama. Niatnya buat silaturrahim, dan lazimnya sekalian reunian. Dengan kawan SMA, kawan seorganisasi pas jaman mahasiswa, atau sekedar kawan yang udah lama gak bersua. Cuma belakangan ini saya ada perasaan agak-agak gimana gitu kalau diajak acara buka bersama. Apalagi kalau buka bersamanya di restoran. Bukan karena buka bersama itu nggak baik. Itu baik. Tapi kadang gara-gara ikut acara buka bersama di restoran, sholat maghribnya jadi buru-buru karena biasanya musola di restoran bersangkutan akan over capacity. Rawatib? ah, 99% saya yakin bakal gak terlaksana juga karena "kloter" berikutnya sudah menunggu di belakang. Kadang, for special case, sholat berjamaah isya pun bisa jadi terlewat. Entah karena hidangannya yang terlambat datang, atau simply karena terlalu lama bercengkerama. Jarang sekali saya menemui acara buka bersama yang endingnya sampai sholat Isya