Posts

Showing posts from March, 2013

Rumus Bahagia

Image
Selama ini mungkin tak sedikit dari kita yang selalu minta lebih sama Alloh, ingin segera menikah, ingin segera mapan, dapet kerjaan, ingin punya gaji besar, ingin bisa kuliah di luar negeri, dan sebagainya. Plus, biasanya kita juga ingin yang dimiliki orang lain, yang belum kita miliki. Dengan anggapan jikalau keinginan itu Alloh penuhi maka kita akan lebih bahagia. Tapi, apa iya itu akan membuat kita lebih bahagia?  Bagi saya pribadi, sesungguhnya pintu masuk yang menjadi penentu kebahagiaan adalah rasa syukur. Bukan terpenuhinya keinginan. Kalau dimodelkan dengan persamaan matematis, kira2 jadinya begini: B = S (H + P + I + C + X) di mana: B = Nilai kebahagiaan S = Nilai kesyukuran H = Nilai harta materiil P = Nilai prestise/self esteem I = Nilai ilmu dan kecerdasan C = Nilai hubungan dengan sesama X= Nilai Error (Nilai lain2 yang tidak tercover dalam model) Maka, makin bersyukur kita, insyaAlloh makin bahagia pula kita. Sebaliknya, kalau syuku

The Boy in The Striped Pyjamas

Image
The Boy in The Striped Pyjamas , anak laki-laki di dalam piyama bergaris, film yang mengingatkan saya pada film Grave of the Fireflies . Film yang lagi-lagi menceritakan betapa tidak menyenangkannya suasana perang itu. Kali ini perspektif diambil dari sisi seorang anak, Bruno, putra dari perwira tinggi Nazi yang bertugas 'mengelola' kamp konsentrasi Yahudi di suatu tempat. Latar waktu berkisar pada perang dunia II ketika Jerman pada saat itu dipimpin oleh Adolf Hitler. Bruno dan keluarganya (ayah, ibu, seorang kakak perempuan, dan seorang khadimat) pada awalnya tinggal di Berlin. Namun saat sang Ayah, Ralf, dipromosikan karir militernya mereka diharuskan pindah ke sebuah daerah yang tidak disebutkan namanya, di pelosok Jerman, di pinggir hutan. Di kediaman barunya ini Bruno berinteraksi dengan suasana baru yang jauh berbeda dengan suasana yang selama  ini ia hadapi di Berlin. Rumahnya berpagar tinggi dan dijaga oleh tentara. Sama sekali tak punya tetangga. Bruno tak

Triwulan 1 di MB IPB (III)

Image
Sambungan dari  Triwulan 1 di MB IPB (II) Sistem Informasi Manajemen Intinya: Sistem informasi itu penting diterapkan kalau sebuah bisnis itu mau maju. Sistem informasi bikin yang sulit jadi mudah, yang kompleks jadi sederhana, dan yang lambat jadi cepat, tentu dengan asumsi sistemnya bisa dijalankan dengan baik. Kalau semua atribut itu bisa dimiliki, perusahaan akan lebih efisien menjalankan aktivitasnya.  Untuk membangun sistem informasi tentunya sudah ada ahlinya tersendiri. Yang penting bagi seorang pebisnis adalah sebelum membangun sistem informasi, dia harus benar-benar tahu apa yang ia mau dan apa yang dia butuhkan. Para ahli yang akan membuat sistem informasi ini sebenernya butuh dikte, butuh arahan sistem yang ingin dibuat itu seperti apa. Kalau dikte, arah, identifikasi kemauan itu sudah jelas, insyaAlloh sistemnya bisa dibuat sesuai permintaan. Yang penting semua itu dikomunikasikan dengan jelas tanpa ada perbedaan penafsiran antara pebisnis dan ahli SI. Yang

Triwulan 1 di MB IPB (II)

Image
Sambungan dari  Triwulan I di MB IPB Manajemen Pemasaran Ini mata kuliah yang mengundang minat saya pribadi. Pasalnya pemasaran ini jadi poin krusial untuk mengembangkan usaha, termasuklah dia usaha kecil menengah. Mentoknya perkembangan sebuah usaha biasanya karena pengampunya kurang bisa memaknai sisi pemasaran ini dengan baik. Inti yang saya pelajari di kuliah ini adalah bagaimana pemasaran suatu produk itu sebenarnya bukan dimulai dari produk atau keinginan si produsen, tapi justru mulai dari keinginan si konsumen. Awalnya saya berpikir di pemasaran ini akan belajar teknik-teknik membujuk, merayu, mengajak konsumen supaya mereka mau beli barang kita. Ternyata pemasaran jauh lebih luas ketimbang itu dan penekanannya juga bukan itu. Saat sebuah bisnis berhadapan dengan pasar, justru orientasinya adalah bagaimana supaya produsen bisa memenuhi kebutuhan pasar, baik yang disadari maupun yang tidak. Atau kalaupun pasar tidak punya kebutuhan, biasanya yang dibidik para pem

Triwulan 1 di MB IPB

Image
Ini checkpoint. Ibarat game Super Mario Bros, ini checkpoint pertama. Tak terasa sudah kurang lebih 6 bulan kaki ini melangkah di pendidikan magister. Ada sedikitnya 3 checkpint lagi. Ada banyak suka, dan alhamdulillah tak terlalu banyak duka. Setidaknya apa yang sudah saya lakukan selama ini bisa berdampak pada peningkatan kapasitas diri, meski belum seberapa. Maka di kesempatan kali ini saya ingin sedikit berbagi tentang suasana kuliah serta 'harta' apa saja yang saya peroleh di sana. Karena tulisan ini saya kira terlalu panjang untuk ukuran sebuah blog, maka sengaja saya pisahnya ke tiga sekuel agar membacanya tidak menjenuhkan ^_^ Situasi Kuliah Kuliah di MB IPB mengingatkan saya pada Semester 3 dan 4 di Jurusan TIN IPB dulu. Banyak tugas akademik, baik yang kelompok maupun yang individual. Rasa-rasanya sistem penugasan di sini memang dirancang untuk membentuk "strength" para lulusannya nanti dan untuk bisa bekerja efektif meski di bawah tekanan. Ta

Virus Jumawa

Image
Saya berdoa semoga kita tidak tertular virus jumawa dari iblis. Saat ditanya oleh Alloh mengapa iblis menolak sujud pada Adam, dengan entengya iblis menjawab: "Aku lebih baik daripada dia. Aku Engkau ciptakan dari api, sedangkan Ia engkau ciptakan dari tanah..." Bandingkan dengan ini: "Aku lebih pinter ketimbang dia. Nilaiku 95, Nilai dia cuma 70" atau, "Aku lebih keren ketimbang dia. Aku kerja di MNC, gajiku 8,7 juta sebulan. Sedangkan dia cuma guru, dan gajinya nggak sebesar gajiku" atau, "Aku lebih soleh ketimbang dia. Aku tahajud tiap malem, tilawah 1 juz sehari, dan kalau sholat selalu berjamaah di masjid. Sedangkan dia...bla bla bla" mirip bukan? Jangan2 itu sering kita lakukan, meski tersirat di dalam hati dan dalam bentuknya yang lain. #Semoga jadi bahan muhasabah buat kita semua

Selamat Memilih Pemimpin

Image
Dari yang selama ini saya pelajari, kepemimpinan itu punya banyak dimensi. Kalau konteks kepemimpinannya berbeda, atribut yang harus dimiliki oleh pemimpin itu juga berbeda. Pemimpin ormas, pemimpin parpol, pemimpin badan usaha, pemimpin rumah tangga, pemimpin sholat, pemimpin sekolah, pemimpin daerah, semuanya punya dimensinya sendiri2. Sehingga tidak ada atribut generik yang membuat seorang pemimpin layak untuk di semua konteks kepemimpinan. Jadi, meski seseorang sukses jadi pemimpin ormas, tidak ada jaminan ia juga akan sukses mempimpin parpol misalnya. Atau meski seseorang sukses jadi pemimpin bisnis, belum tentu ia terjamin sukses memimpin daerah. Begitu seterusnya. Nah, di sinilah dituntut kecerdasan kita saat akan memilih pemimpin. Kita harus bener2 memahami (sebisa mungkin) atribut paling relevan dalam konteks kepemimpinan tertentu, sebelum kita memilih. Kenapa? karena sadar atau tidak sadar, mau atau tidak mau, memilih pemimpin itu bukan urusan sederhana. Di akhirat