Selamat Memilih Pemimpin


Dari yang selama ini saya pelajari, kepemimpinan itu punya banyak dimensi. Kalau konteks kepemimpinannya berbeda, atribut yang harus dimiliki oleh pemimpin itu juga berbeda. Pemimpin ormas, pemimpin parpol, pemimpin badan usaha, pemimpin rumah tangga, pemimpin sholat, pemimpin sekolah, pemimpin daerah, semuanya punya dimensinya sendiri2. Sehingga tidak ada atribut generik yang membuat seorang pemimpin layak untuk di semua konteks kepemimpinan. Jadi, meski seseorang sukses jadi pemimpin ormas, tidak ada jaminan ia juga akan sukses mempimpin parpol misalnya. Atau meski seseorang sukses jadi pemimpin bisnis, belum tentu ia terjamin sukses memimpin daerah. Begitu seterusnya.

Nah, di sinilah dituntut kecerdasan kita saat akan memilih pemimpin. Kita harus bener2 memahami (sebisa mungkin) atribut paling relevan dalam konteks kepemimpinan tertentu, sebelum kita memilih. Kenapa? karena sadar atau tidak sadar, mau atau tidak mau, memilih pemimpin itu bukan urusan sederhana. Di akhirat nanti kita akan mempertanggungjawabkan pilihan kita itu di hadapan Alloh. Apa alasan kita memilih, kenapa kita memilih, dst.

Yang terakhir, yang juga tidak boleh kita lupa, kita tidak Alloh beri wewenang sebagai hakim yang bisa menjudge kualitas seseorang. Jadi bukan hak kita untuk bilang si A itu lebih baik ketimbang si B, si B lebih baik ketimbang si C, dst. Yang kita bisa lakukan, hanya melihat kelebihan yang ada di diri seseorang yang kebetulan tidak dimiliki oleh orang lain. Nah sebatas itulah penilaian kita. Kita tidak pernah tahu bagaimana kedudukan seseorang di hadapan Alloh. Jadi jangan pernah mencela orang lain. Bisa jadi yang kita cela dalam pandangan Alloh justru lebih baik ketimbang yang tidak kita cela. Ok.

Akhir kata, selamat bersiap2 memilih pemimpin untuk rekan2ku, abang2ku, kakak2ku, dan semua masyarakat Sumut. Sayang sekali saya nggak bisa milih di tahun ini karena lagi merantau. Saya doakan semoga siapa pun nanti yang terpilih, adalah sosok yang Alloh takdirkan mampu membawa perubahan ke Sumut jadi lebih baik. Aamiin

-Asto Hadiyoso, ^_^ v

Comments

Popular posts from this blog

Mengapa Saya Berhenti Liqo? (II)

Mengenal Gerakan Islam di Indonesia

Mengapa Muhammadiyah?