Posts

Showing posts from February, 2012

Sekedar Refleksi Diri

Image
Kembali hati ini tertegun. Dengan senyum yang tersungging, atas kepingan-kepingan fragmen yang sudah ditorehkan rekan-rekan seperjuangan saat itu. Ketika dulu kami berjalan bersama, bercanda bersama, suka-duka bersama, bertengkar bersama, dan kita terpisah memilih jalannya masing-masing. Kembali hati mengucap syukur, alhamdulillah, bahwa ternyata mereka semua masih Alloh jaga dalam perjuangan mengejar cita-citanya. Sebagian mereka merintis bisnis sendiri, sebagian mereka melanjutkan kuliah S2 lagi, sebagian mereka ada yang sudah mengecap rasanya di luar negeri, ada pula yang kokoh menjadi pegawai negeri, sebagian lagi sudah bekerja dan mandiri, dan ada pula yang masih mencari-cari.  Dan aku, masih di sini, di kampung tanah tempatku dibesarkan, berharap semoga impianku menghafal Al Qur'an bisa kesampaian.  Wahai Tuhan, sadarkanlah hamba selalu,  bahwa semua keindahan yang hama impi-impikan,  tak akan pernah kesampaian hingga hamba berjuang habis-habisan

Tips Rosululloh saw untuk Sehat

Tulisan ini adalah ulasan dari pengajian livestreaming di radio Muhammadiyah, 27 Februari 2012. Pemateri adalah Bapak dr. Agus Taufiqurrahman, Sp.S.  Menurut beliau, ada 5 cara Rosululloh saw menjaga nikmat sehat. 1. Menjaga kebersihan, baik diri maupun lingkungannya. 2. Menjaga makanan, dan pola makan. Selain memastikan halal dan thoyyib, makan pun tidak boleh berlebihan apalagi sampai kekenyangan. 3. Menahan amarah serta ekspresi emosi yang berlebihan. 4. Bangun dini hari (dan tidak tidur lagi tentunya). 5. Gemar berpuasa. *(Saya sendiri menambahkan 2 poin terkait cara untuk menjaga kesehatan.) 6. Banyak melakukan aktivitas fisik 7. Berobat ketika sakit Selain itu, Pak Agus juga menyamapaikan bahwa term 'kesehatan' dalam dunia kedokteran sesungguhnya bukan hanya dalam arti fisik. Sehat mencakup 4 aspek, yakni aspek fisik, aspek psikis (mental), aspek sosial, dan aspek spiritual. Keempatnya saling mempengaruhi satu sama lain. Oleh karena itu, orang yang ingin

FPI Hendak Dibubarkan, Apa Sikap Kita?

Belakangan ini muncul banyak aksi penolakan warga terhadap FPI. Penolakan itu didasarkan pada kiprah FPI yang terlihat cenderung kasar dan main hakim sendiri. Ini patut disayangkan karena FPI pada prakteknya bukanlah ormas biasa. FPI adalah ormas yang bernafas Islam, yang seharusnya kehadirannya bisa disambut baik oleh ummat yang notabene juga mayoritas islam. Jika keadaan menunjukkan adanya penentangan dari sebagian masyarakat Islam terhadap sebuah ormas islam, maka ini mengindikasikan ada sesuatu yang salah di sini. What’s wrong? Saya kira sikap bijak kita adalah tidak menempatkan permasalahan dalam konteks hitam putih. Ini bukan soal siapa (who) yang salah dan siapa yang benar, karena kalaulah yang disorot itu subjeknya, yang salah belum tentu 100% salah dan yang benar pun belum tentu 100% benar. Masalah harus ditempatkan secara jernih, objektif, dan to the point tentang apa titik yang menjadi inti persoalan. Dalam hal ini, tentu saja kekerasan. Dalam wacana umum, kekeras

Generalisasi yang Tidak Proporsional

Tulisan ini berawal dari kerisauan saya atas sikap sebagian orang yang terlalu mudah menggeneralisasi persoalan. Contoh pertama, adanya generalisasi bahwa Muhammadiyah pro dengan JIL. Premisnya begini: Ulil Abshar Abdala adalah pentolan JIL yang ada di Demokrat. Kemudian SBY sebagai tokoh Demokrat menjalin besan dengan Hatta Radjasa yang notabene orang PAN. Nah, karena PAN adalah partai yang didirikan Amien Rais yang mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, maka Hatta Radjasa dianggap sebagai orang Muhammadiyah. Sikap pro pada JIL itu makin terasa bentuknya saat anak Hatta Radjasa saat walimatul ursynya tidak mengenakan Jilbab. Kesimpulannya, Muhammadiyah itu pro dengan JIL. Contoh kedua, adanya pencampuradukkan konteks Iran sebagai negara dan Syiah sebagai sekte keagamaan. Tidak sedikit orang yang menentang Syiah kemudian bersemangat dalam kampanye anti-Iran. Banyak situs-situs yang dibuat atau diforward yang menjelaskan keburukan-keburukan Iran, padahal yang mereka soroti adalah sisi

Ta'rif Al Hadits

Sebagai agama, Islam memiliki Al Qur'an sebagai kitab sucinya. Begitu pula agama lain yang mengaku memiliki kitab suci, bibel bagi kaum nasrani, tripitaka bagi umat buddha, weda bagi hindu, dan seterusnya. Tapi Islam memiliki satu lagi dasar agama yang tidak dimiliki agama lain. Dasar ini juga menjadi penjamin bahwa Islam akan tetap genuine  sejak ia pertama datang hingga kiamat tiba, di mana jaminan seperti itu tidak ada dalam millah yang lain. Dasar itu adalah Al Hadits. Al Hadits menjadikan konsep keberagamaan kaum muslimin menjadi gamblang dan tetap utuh; bebas dari penambahan ataupun pengurangan. Islam lah satu-satunya agama yang mengurus detail peribadatan, konsep kepercayaan, tingkah laku, hingga adab menyikapi perubahan zaman. Dengan dua perangkat ini (Al Qur'an dan Al Hadits), Rosululloh saw menjamin kaum muslimin senantiasa berada dalam keselamatan dan tidak akan tersesat selama-lamanya. Rosululloh saw bersabda,  “Aku tinggalkan buat kalian dua hal, yang jik

Ketika Pasar Terbakar

Image
Sabtu 4 Februari 2012, Kisaran -Kota tampat saya dibesarkan, geger. Pasalnya pagi itu sebuah pasar pakaian di pusat kota tengah terbakar. Api menjulang tinggi ke angkasa. Para pedagang tidak bisa berbuat banyak untuk menyelamatkan barang dagangannya. Ditambah lagi petugas pemadam kebakaran dinilai tidak cukup cekatan dalam penanganannya. Satuan pemadam kebakaran pun didatangkan dari daerah lain untuk membantu. Akhirnya api baru bisa dipadamkan menjelang siang. Tidak tanggung tanggung, api "sukses" melahap semua kawasan yang terdiri dari ratusan kios itu. Praktis tidak ada yang tersisa. Hanya tinggal puing-puing reruntuhan serta sebagian dinding beton yang kehitaman. Ilustrasi Belum jelas apa penyebab kebakaran dahsyat ini. Tapi banyak warga yang berspekulasi bahwa pasar ini sengaja dibakar oleh pihak tertentu. Pasalnya jauh hari sebelumnya beredar isu pembangunan pasar yang baru. Para pedagang pun sudah lama memperoleh imbauan untuk sementara merelokasi kiosnya. T

Berbenahlah Muhammadiyah

Image
Muhammadiyah itu didirikan untuk tujuan dakwah. Jadi kalau ada orang yang ada di Muhammadiyah tapi enggan bedakwah, dia seperti orang yang salah naik perahu... Masjid ini tak lagi menggeliat. Begitu kira-kira perasaan yang muncul saat saya masuk ke Masjid Al Huda di Jalan KH Ahmad Dahlan Kisaran. Konon, dahulunya banyak kegiatan yang diadakan di sini. Tapi seiring berjalannya waktu, gairah dakwah dan aktivitas pembinaan seakan menjadi sesuatu yang tidak akrab di sini, bil khusus pada generasi muda. Alhamdulillah, kegiatan ta'lim ba'da maghrib hingga Isya tetap konsisten dilaksanakan, tapi dengan segala keterbatasannya. Keterbatasan di pemateri, keterbatasan di materi, dan keterbatasan di peserta ta'lim. Berkali-kali saya ikut ta'lim di sini, generasi muda yang ikut serta bisa dihitung dengan jari sebelah tangan. Mayoritas peserta kajian adalah generasi tua. Belum lagi dengan prasarana ilmu seperti buku-buku keagamaan yang bisa dikatakan minim. Jangan pula berpik