The Power of MIMPI


Judul                     : The Power of MIMPI
Penulis                 : Akbar Kaelola
Penerbit              : Buku Pintar
Tebal                     : 294 hal

Pepatah bijak mengatakan bahwa belajar yang paling baik adalah dengan meniru. Statemen tersebut saya kira juga berlaku bagi pengusaha. Jika ingin menjadi pengusaha yang sukses meraup laba dan memberikan manfaat bagi orang-orang di sekitarnya maka patutlah belajar dari mereka yang sudah mengalaminya. Dan salah satu metode untuk belajar dari pengalaman mereka adalah dengan membaca biografi mereka. Itulah spirit dari buku ini.
Dengan mencermati berbagai perjalanan hidup para bisnisman yang tertulis dalam buku ini, ada satu kesamaan yang mereka miliki bersama, yakni sama-sama bermimpi besar dan tidak pernah mulusnya jalan mereka dalam menempuh kesuksesan. Namun justru dari kisah yang penuh lika-liku serta onak dan duri inilah, kita akan memperoleh gambaran yang inspiratif tetang what we can do dan what we have to do.
Beberapa pelajaran yang bisa diambil dari beberapa bisnisman adalah:

No.
Nama
Perusahaan
Inspirasi
1.
Chairul Tandjung
TransTV, Trans Studio, Carrefour, dll
Beliau sejak muda sudah mampu bekerja 16-18 jam sehari
2.
Aburizal Bakrie
BSP, ANTV, Kaltim Prima Coal, dll
Jangan takut join bisnis. Misal semua ide bisnis dari anda tapi anda hanya dapat 10%, itu tidak masalah. Sebab 10% itu masih untung daripada anda tidak jadi bekerjasama dan hanya dapat 0%.
3.
Eka Tjipta Widjaya (Oei Ek Tjhong)
Tjiwi Kimia, BII, ITC Mangga Dua, Sinar Mas, dll
Hemat uang. Kalau punya 100, jangan belanja 90. Lalu jangan putus asa dan maksimalkan semua potensi yang terlihat.
4.
Sandiago S. Uno
Private Equity
Hidup harus punya target biar semangat
5.
Mochtar Riady
LIPPO grup
Pembelajar otodidak dan akhirnya jadi spesialis bank marketing. Mengawali keahliannya dari 0 hingga akhirnya jadi expert
6.
Elang Gumilang
Elang Grup
Melibatkan Alloh dalam pengambilan keputusannya
7.
Farrah Gray
Farr-Out-foods
Membangun koloni bisnis. Kecil memang, tapi ketika berkumpul jadi digdaya
8.
Zhou Chengjian
Metersbonwe
Berikan 10.000 ide bisnis padanya dan ia tetap memilih berbisnis pakaian (fokus). Dan tidak mempekerjakan seseorang kecuali dia terbaik
9.
Bob Sadino
KemChick, KemFarm, KemFood
3 cara meraup pasar: jadi yang terbaik, jadi yang pertama, atau jadi yang berbeda
10.
William Suryadjaya
Astra Grup, dll
Care terhadap karyawan. Meski ia nasrani, tapi suka menyalami para karyawan yang berlebaran hingga ke lantai bawah. Saat pemakamannya, yang datang penuh dari mulai petinggi perusahaan sampai penyapu jalanan.
11.
Purdi E. Chandra
Primagama
BOD(uit)OL, BOT(enaga)OL, BOB(isnis)OL
12.
Richard Branson
Virgin Amerika
Proaktif. “Saat anda ingin susu, jangan duduk di kursi di tengah padang dengan harapan induk sapi datang memberikan ASInya”
13.
Soichiro Honda
Honda
Bekerja dengan cinta/passion dan menjunjung tinggi sekali mutu. Enak juga ada perusahaan2 besar yang kerjanya hanya memikirkan untung besar saja. Akibatnya perusahaan seperti Honda mendapat kesempatan untuk membuat barang yang baik.
14.
Thomas Alfa Edison
General Electric
Luar biasa mampu menggabungkan inovasi/invensi dengan bisnis.  Punya kemampuan luarbiasa dalam berpikir positif. Saya berhasil karena sudah kehabisan yang namanya gagal
15.
Steve Jobs
Pixar, Apple, NeXT
Bekerja dengan passion luar biasa dan mampu menjadikan kematian sebagai sumber inspirasi terbesar
16.
Howard Shcultz
Starbucks
Memberikan pelanggan pelayanan premium, hingga mereka bersedia mempromosikan perusahaan tanpa dibayar
17.
Bill Gates
Microsoft
Paranoid yang gila kerja dan gila belajar
18.
Warren Buffet
Berkshire Hathaway
Awal bisnis biro investasi. Inves ke kami. Jika tidak bisa return 6% per tahun, investasi tanpa fee. Tapi jika bisa, investor harus memberikan 25% dari return itu pada perusahaan.

Secara umum, buku setebal 294 halaman ini cukup ringan dibaca dengan paparan yang tidak berbelit-belit. Di akhir buku, penulis juga menuangkan idenya mengenai tips-tips memulai sebuah usaha untuk membantu pembaca yang newbies. Namun, model dan panjang tulisan, serta paparan kisah tidak seragam. Terkesan ada banyak struktur bahasa yang belum digubah penulis dari sumber asalnya. Namun secara umum, buku ini cukup baik untuk dijadikan referensi biografi para bisnisman yang bisa memberi inspirasi.  

Comments

Popular posts from this blog

Mengapa Saya Berhenti Liqo? (II)

Mengenal Gerakan Islam di Indonesia

Mengapa Muhammadiyah?