Posts

Showing posts from July, 2009

Harvest Moon

Bagi para penggemar game, nama Harvest Moon mungkin menjadi salah satu nama game yang akrab di telinga. Tidak seperti kebanyakan game lainnya, Harvest Moon tidak menyuguhkan adegan perkelahian bela diri, pertempuran, adu balap, ataupun pertandingan olahraga sebagai nilai jualnya. Harvest Moon bercerita tentang kehidupan seorang petani biasa yang berusaha untuk memakmurkan lingkungannya. Permainannya bertumpu pada strategi pengelolaan lahan pertanian atau peternakan yang dimulai dengan modal ala kadarnya untuk berkembang menjadi sebuah “farm” yang maju. Bagi sebagian orang, keasyikan permainan ini terletak pada situasi realistis yang dibangun, adanya interaksi karakter utama dengan tokoh-tokoh lainnya, serta proses yang dilakukan untuk memiliki sebuah “farm” yang maju.  Setidaknya ada nilai edukasi penting yang dapat dipetik dari game ini: bahwa terdapat mekanisme alam yang tetap berlaku, di mana kita hanya akan memetik apa yang telah kita tuai. Apa yang terjadi pada diri kita di

Agama yang Ditinggalkan?

Image
Rel Perjalanan Sungguh, sebuah malapetakalah yang akan terjadi saat manusia meninggalkan aspek transenden dalam kehidupannya. Dan ironinya, hal itulah yang mau tidak mau, suka tidak suka terjadi di dunia kita saat ini. Seringkali saat seseorang ditanyai tentang hal yang paling berharga dalam hidupnya, Faith (keimanan) seringkali berada pada urutan kesekian, didahului oleh para pesaingnya seperti popularitas, kedudukan, kekayaan, prestise, dan seterusnya. Trend untuk berbicara mengenai hal-hal yang religius menjadi momok yang dapat dikatakan menakutkan bagi sebagian orang. Konsep keberagamaan yang dikenal saat ini barangkali dianggap sebagai sesuatu yang terlalu tinggi untuk dibicarakan, sehingga manusia kotor tak pernah punya hak untuk mengaksesnya. Agama dinilai sebagai spirit pribadi yang tak sembarang orang boleh membicarakannya, apalagi jika sampai dibawa pada pembicaraan umum. Di sisi lain, ada pula yang menganggap agama sebagai biang kerok dari segala kekerasan yang terj